Minggu, 12 Mei 2013

Sektor pertanian di tanah air saat ini dalam kondisi yang sangat menyedihkan

Jakarta ( ANTARA) - Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) menilai sektor pertanian di tanah air saat ini dalam kondisi yang menyedihkan karena berbagai alasan seperti lonjakan impor yang tinggi.
Ketua MAI Fadel Muhammad di Jakarta, Sabtu mengatakan kebijakan impor komoditas pertanian yang dulu hanya mencakup 20-30 persen namun saat ini melonjak menjadi 70 persen dari seluruh komoditas pertanian. "Selain itu saat ini sudah muncul konsipirasi, mafia ataupun kartel pangan yang hanya memburu rente. Segelintir orang yang tidak jelas ini mampu merusak ekonomi bangsa," katanya dalam pengukuhan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) MAI periode 2012-2017 oleh Menteri Koordinator Bidang Perokonomian Hatta Rajasa.
Dalam kepengurusan DPN MAI 2012-2017 tersebut, Hatta Rajasa menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina MAI sementara Ketua Umum MAI dijabat pengusaha sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Sementara Fransiscus Welirang sebagai Bendahara Umum, dan Maxdeyul Sola sebagai Sekretaris Jenderal. Kondisi menyedihkan lain yang dihadapi sektor pertanian, lanjut Fadel, peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pertanian tidak berdaya sehingga yang terjadi justru banyaknya perusahaan-perusahaan asing yang mendominasi di dalam negeri. Sementara itu nilai impor pangan di dalam negeri, lanjut Fadel, begitu mencengangkan yakni selama Januari-November 2012 mencapai Rp81,5 triliun.Oleh karena itu, menurut Fadel Muhammad, untuk membangun sektor pertanian ke depan harus memiliki tiga pondasi yakni menjadi bangsa yang mandiri, mampu memproduksi hasil pangan sendiri serta pertumbuhan yang berkeadilan. Sementara itu Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam sambutannya menyatakan pemerintah akan mengupayakan mencapai kedaulatan pangan dan ketahanan pangan. Pemerintah, lanjutnya, terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian agar tak lagi bergantung kepada impor, yang dapat berujung pada kesejahteraan para petani. Pada kesempatan itu Hatta meminta MAI berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pasar agribisnis dan menjadikan masyarakat tidak bergantung kepada impor. "Saya ingin agrobisnis menjadi berkembang, bukan hanya ekspor dan impor saja, tapi yang paling penting adalah miliki daya tahan pangan nasional," katanya. Hatta melanjutkan, untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, diperlukan sinergi antara MAI dengan pemerintah agar dapat mengimplementasikan kebijakan. MAI, tambahnya, dapat memberikan pemikiran yang terbaik terhadap pemerintah di mana nantinya pemerintah dapat membuat pasar argobisnis yang bisa menciptakan nilai tambah. "Kawan-kawan ini bisa memberikan pemikiran tentang apa yang terbaik di lapangan, sampaikan pemikiran kepada pemerintah," (ar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar