Minggu, 12 Mei 2013

Mungkinkah tahun ini kita tidak mengimpor beras lagi?

Kebiasaan pemerintah dan Perum Bulog untuk mengimpor beras agaknya bisa dihentikan mulai tahun ini. Sebab, panen padi diperkirakan bakal melimpah dan menutupi kebutuhan nasional. Berdasarkan perkiraan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), produksi beras Indonesia bakal mencapai 72,1 juta ton pada akhir tahun 2013. Angka ini melambung 4,4 persen jika dibandingkan produksi akhir tahun 2012 yang mencapai 69,05 juta ton. Dengan demikian, produksi beras nasional bisa membukukan rekor baru.
FAO juga memperkirakan hasil panen bakal melimpah meski beberapa sentra produksi beras di Jawa tergenang banjir akibat hujan sepanjang Januari-Maret. Air limpahan banjir bakal berguna untuk menyambut musim tanam yang berlangsung pada kuartal II. Dengan demikian, Indonesia bisa mengurangi importasi bahan pangan pokok karena produksi dalam negeri mencukupi.
Untuk impor tanaman pangan serealia (jagung, padi, gandum), FAO memperkirakan Indonesia akan membeli 9,4 juta ton pada 2013-2014. Angka ini anjlok dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 9,8 juta ton. "Tingkat ketahanan pangan berada dalam kondisi prima," demikian pernyataan FAO.Perkiraan FAO hampir sama dengan taksiran produksi yang dirilis Kementerian Pertanian Januari 2013. Produksi padi diperkirakan mencapai 72,06 juta ton gabah kering giling dengan asumsi luas tanam 14,59 juta hektare dan luas panen minimal 14,08 juta hektare. Tingkat produktivitas petani mencapai 5,12 ton per hektare.Namun Kementerian Pertanian juga memperkirakan lahan seluas 28.806 hektare bakal puso atau gagal panen lantaran kebanjiran. Pada Desember 2012, jumlah tanaman padi yang terendam banjir mencapai 60.434 hektare dan meningkat 86.682 hektare dalam sebulan. Potensi kehilangan produksi mencapai 145 ribu ton Gabah Kering Giling.
Penulis: Peppy Ramadhyaz : PLASADANA.COM -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar